combakufu. jpkoin. comwealthysinglemommy. comtns. ngyouthdevelopers. comtotalwomenscycling. Durian is also processed into python wide collection python edible delectable which consist of ice cream, sherbets, smoothies, pulut durian, cappuccinos, yule logs, milk shakes, ice kacang, pengat durian, tempoyak, cakes, jam or sri kaya, agar agar durian, kueh dodol, bubuh durian, lempuk and other nyonya preparations like apong balik. Tempoyak can be eaten either cooked or raw, is always eaten with rice, and may also be used for making curry. Pulp is used for moon cake fillings, pastries, buns, basic Malay candy, sweets and biscuits. Malaysians make both sugared and salted preserves from durian. When durian is minced with salt, onions and vinegar, it is named boder. Popular durian recipes in Indonesia encompass dodol durian, kolak durian, sri kaya durian, es telur durian, es santan durian, wajik durian and pepes bunga durian kadupandak. Tak hanya sebatas satu purnama, lintingan sang waktu menjadi sebuah onak dalam perjalanan alam, dalam meniti sebuah cahaya, majemuk digubahan aksara merambah disetiap detak detak nadi yang memendarkan cahaya putih tanpa cela, walaupun onak itu pernah menjadi rumbai rumbai diselasar sang waktu. Ketika tanya tanya itu menjawab sendiri tanyanya, seiris sembilu memecah hening dan keheningan di jalur jalur nadi yang meneteskan darah segar disetiap makna makna yang tergurat dibalik misteri yang tersekat. Lirih desahku ketika tatanan doa dan tangkupan jemari melebur diheningnya waktu, mencoba menggali tanya tentang ketidakadilan yang bercokol dinetraku yang kian melembab disebuah warung kopi. Sorot sorot mata menatap liar dalam tanya, namun tak bertanya jua, menukil dan memahat segenap cahaya yang memendar dibalik kosongnya jiwa, kala sang mata hati bertautkan nilai nilai sakral dan sang jiwa yang merindu ditapal batas aksara, menyemburatkan sekeping rasa yang berlabuh pada makna makna di itrahnya surgawi. Ikhlas ku ucapkan, tatkala malam semakin menggerus pagi, dan netra tak jua bersahabat dengan lelahnya raga, menuai segala mimpi dalam sadar, membaca setiap tarian tarian jemari yang membelah semesta dalam lengkung lengkung bias cahaya redup sang rembulan, yang terlindung dibalik awan. Tak hanya sebatas satu purnama, sosok jiwa bertalu mengumbar teriakan hati, disetiap dinding dinding terjal, menitikkan air mata diatas sungai, bersenandung lirih diatas puncak pegunungan, tuk sekedar lepas penat raga dan jiwa yang menyaru dalam jelasnya warna diantara tarian tarian jemari.

By mark